laporan study tour jakarta bandung bogor jogja


Bahasa Indonesia


 Hasil gambar untuk sma n 1 genteng










Anggota kelompok     :

Ø  Ilham bayu F.                          (reg 6/14)        
Ø  M. Fatkhu Rizqi                      (reg 6/16)                                
Ø  Moh. Iqbal Firman                  (reg 6/21)
Ø  Wisnu Agung S.                      (reg 6/40)        





Tahun ajaran 2014/2015
SMAN 1 Genteng
Jln. K.H Wahid Hasyim no34 genteng

LEMBAR PENGESAHAN


Dengan tujuan study tour ke Jakarta- Bandung- Bogor- Jogja yang dilaksanakan pada tanggal 11- 17 Maret 2016 dengan kunjungan di berbagai obyek wisata dan universitas Jakarta- Bandung- Bogor- Jogja. Laporan study tour telah dikomunikasikan kepada Guru Bahasa Indonesia telah disetujui dan disahkan guna melengkapi tugas Bahasa Indonesia.

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada:


            Hari                  : .............................................................
            Tanggal            : .............................................................
             

Guru Pembimbing                                                                  Wali Kelas



Supiyatin, S.Pd                                                                 Anang Muhaimin, S.Pd



Kepala Sekolah


Sunyoto Edi S, M.Pd


  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang  Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ Laporan Kegiatan Study Tour Institut Pertanian Bogor (IPB)” ini dengan baik tanpa ada halangan.

Laporan Kegiatan Study Tour Institut Pertanian Bogor (IPB) ini berisi tentang seluruh kegiatan studi yang dilaksanakan siswa-siswi Kelas XI SMAN 1 GENTENG pada tanggal 11 sampai 17 Maret 2016.Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak kepala sekolah yang telah mengizinkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan study tour.

2. Panitia yang telah mempersiapkan segala kebutuhan yang sangat kami butuhkan sehingga 
kami dapat berangkat dan pulang sampai rumah dengan selamat.

3. Guru Pembimbing yang telah menjaga dan memberi pengarahan yang kami butuhkan 
sehingga kami bisa tahu  hal-hal yang kami belum tahu.

4. Wali Kelas yang telah memberi pengajaran dan telah mendampingi kami waktu study tour berlangsung.
5. Guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan pengarahan tentang cara menyusun karya tulis sehingga kami bisa menyusun karya tulis dengan baik.

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, kami berharap semoga laporan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini. 
                                                                                         
Genteng, 21 Maret 2016
  


Museum Nasional Indonesia

 Hasil gambar untuk museum nasional

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai  mahlukciptaan Tuhan yang maha esa dan sebagai wakil tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam serta menjaga kekayaan serta bangunan bangunan yang telah ada. Melakukan kewajiban untukmenjaga dan melestarikan sejarah bangsa indonesia terutama tempat-tempat bersejarah seperti  museum Gajah yang pada umum nya penting bagi masarakat untuk diketahui dan dipelajari.

Rumusan masalah

a.       Sejarah museum nasional
b.      Ciri khas museum nasional
c.       Bangunan museum nasional
d.      Koleksi museum nasioanal
e.       Kesimpulan dan saran

Tujuan

            Secara umum tujuan dari penelitian dan penulisan karya tulis ini adalah untuk memperoleh informasi tentang museum gajah dan untuk mengetahui penting nya tempat-tempat bersejarah untuk kita pelajari.


BAB II
Pembahasan

A.    Sejarah museum nasional

Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah, adalah sebuah museumyang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya diJl. Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110, Indonesia. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April, pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan, menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum.
Museum Nasional pada tahun1900-an
Eksistensi Museum Nasional diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Pada masa itu di Eropa tengah terjadi revolusi intelektual (the Age of Enlightenment) yaitu dimana orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. Pada tahun 1752 di Haarlem, Belanda berdiri De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda). Hal ini mendorong orang-orang Belanda di Batavia (Indonesia) untuk mendirikan organisasi sejenis.

Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) merupakan lembaga independen yang didirikan untuk tujuan memajukan penetitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, Berta menerbitkan hash penelitian. Lembaga ini mempunyai semboyan "Ten Nutte van het Algemeen" (Untuk Kepentingan Masyarakat Umum).
Salah seorang pendiri lembaga ini, yaitu JCM Radermacher, menyumbangkan sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar, suatu kawasan perdagangan di Jakarta-Kota. Kecuali itu ia juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya dan buku yang amat berguna, sumbangan Radermacher inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.
Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa (1811-1816), Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles menjadi Direktur perkumpulan ini. Oleh karena rumah di Kalibesar sudah penuh dengan koleksi, Raffles memerintahkan pembangunan gedung baru untuk digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society (dulu disebut gedung "Societeit de Harmonie"). Bangunan ini berlokasi di jalan Majapahit nomor 3. Sekarang di tempat ini berdiri kompleks gedung sekretariat Negara, di dekat Istana kepresidenan.

Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 yang kemudian dipasang di halaman depan museum. Meskipun demikian, sejak 28 Mei 1979, nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.
Mengingat pentingnya museum ini bagi bangsa Indonesia maka pada tanggal 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat. Akhirnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional.

Kini Museum Nasional bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum Nasional mempunai visi yang mengacu kepada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu "Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan national, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa".


B.     Ciri khas museum nasional
Museum Gajah banyak mengkoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuna, prasasti, benda-benda kuna lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan Emas. Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian.

Museum Nasional merupakan museum yang utamanya berisi dengan berbagai peninggalan arkeologi Indonesia. Beratus arca berbagai ukuran dari seukuran dompet hingga lebih besar dari manusia ada disana. Arca-arca ini merupakan kumpulan dari berbagai penemuan arkeologies yang ada di beberapa tempat di tanah air. Tidak hanya arca, penemuan berupa fosil yang diperoleh dari lembah sungai Trinil, beberapa diantaranya juga disimpan di museum ini. Hasil kerajinan khas suatu daerah dalam bentuk patung maupun kain dan juga bentuk bangunannya juga ikut dipamerkan pada Museum Nasional ini. Selain itu, banyak juga koleksi keramik dari negeri-negeri tetangga seperti Thailand, Cina, Jepang dan lain-lain yang ditemukan di wilayah Indonesia

C.     Bangunan museum nasional
Dengan gaya Klasisisme, gedung Museum Nasional Republik Indonesia adalah salah satu wujud pengaruh Eropa, terutama semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18. Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda.
Museum Nasional merupakan museum yang utamanya berisi dengan berbagai peninggalan arkeologi Indonesia. Beratus arca berbagai ukuran dari seukuran dompet hingga lebih besar dari manusia ada disana. Arca-arca ini merupakan kumpulan dari berbagai penemuan arkeologies yang ada di beberapa tempat di tanah air. Tidak hanya arca, penemuan berupa fosil yang diperoleh dari lembah sungai Trinil, beberapa diantaranya juga disimpan di museum ini. Hasil kerajinan khas suatu daerah dalam bentuk patung maupun kain dan juga bentuk bangunannya juga ikut dipamerkan pada Museum Nasional ini. Selain itu, banyak juga koleksi keramik dari negeri-negeri tetangga seperti Thailand, Cina, Jepang dan lain-lain yang ditemukan di wilayah Indonesia. Museum Nasional memiliki 2 Gedung Antara Lain :

(1) Gedung Gajah
, yang meliputi : a. Ruang Pameran Koleksi Sejarah (Historic Collections) b. Ruang Pameran Koleksi Etnografi (Ethnography Collections), c. Ruang Pameran Koleksi Geografi (Geography Collections), d. Ruang Pameran Koleksi Prasejarah (Prehisictoric Collections), e. Ruang Pameran Koleksi Arkeologi (Archaeology Collections), f. Ruang Pameran Koleksi Numismatik/Heraldik & Keramik Asing (Numismatic/Heraldic & Ceramic Collection).

(2) Gedung Arca,
yang meliputi :


a. Lantai 1
 –Manusia dan Lingkungan ( The first floor is the Nature and Environment);
b. Lantai 2
 –Ilmu Pengetahuan, Ekonomi dan Teknologi (Second floor for economic and trade);
c. Lantai 3
 –Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman (Third floor is the social organization);
d. Lantai 4
 –Koleksi Emas dan Keramik Asing (Fourth floor is the Regalia/The Gold Objects and Ceramics).
Gedung ini merupakan gedung baru yang disediakan oleh Museum Nasional. koleksi-koleksi yang ada dipisah-pisah berdasarkan perlantai mengikut periode perkembangan/waktu peradaban. Apabila pengunjung ingin naik ke lantai diatasnya, tidak perlu bersusah-susah menggunakan tangga manual/darurat karena fasilitas lift telah tersedia disetiap lantai. Deskripsi tiap lantai adalah sebagai berikut:

Lantai 1
 – Manusia dan Lingkungan ( The first floor is the Nature and Environment)
 Pada lantai ini, koleksi yang dipamerkan antara lain berupa fosil-fosil  jamanprasejarah dan kehidupan keseharian manusia purba yang masih sangat primitif.

Lantai 2
 – Ilmu Pengetahuan, Ekonomi dan Teknologi (Second floor for economic and trade)
 Pada lantai ini, koleksi yang dipamerkan antara lain berupa prasasti dari beberapa periode kerajaan, keramik, alat navigasi saat berlayar, alat berburu dan memotong, alat transportasi sepeda dan kapal serta koleksi lainnya.

Lantai 3
 – Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman (Third floor is the social organization)
 Pada lantai ini, koleksi yang dipamerkan antara lain berupa menhir, nekara, rumah adat, sisir, prasasti, mahkota kerajaan, alat penangkap ikan dan koleksi-koleksi lainnya

Lantai 4
 – Koleksi Emas dan Keramik Asing (Fourth floor is the Regalia/The Gold Objects and Ceramics)
Di lantai ini penjagaannya ketat mungkin karena koleksinya adalah berupa emas dan keramik asing sehingga perlu pengawasan yang ekstra agar tidak terjadinya pencurian atau pembobolan.


D.    Koleksi Museum nasional
Museum Gajah banyak mengoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarahkeramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga.
Catatan di website Museum Nasional Republik Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksi telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksi museum sudah melebihi 140.000 buah, meskipun hanya sepertiganya yang dapat diperlihatkan kepada khalayak.
Sebelum gedung Perpustakaan Nasional RI yang terletak di Jalan Salemba No. 27,Jakarta Pusat didirikan, koleksi Museum Gajah juga meliputi naskah-naskahmanuskrip kuno. Naskah-naskah tersebut dan koleksi perpustakaan Museum Gajah lainnya kini disimpan di Perpustakaan Nasional.
Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini cukup lengkap.
Koleksi yang menarik adalah patung Bhairawa. Patung yang tertinggi di Museum Nasional ini (414 cm) merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atauAwalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di Padang RocoSumatera Barat ini berasal dari abad ke 13 - 14.
Koleksi arca Buddha tertua di museum ini berupa arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu disimpan dalam Ruang Perunggu dalam kotak kaca tersendiri. Sementara itu, arca Hindu tertua di Nusantara, yaitu Wisnu Cibuaya(sekitar abad ke-4 M) terletak di Ruang Arca Batu. Koleksi ini dipajang tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari Candi Banon.


BAB III
Pembahasan

A.    Kesimpulan dan saran

keberadaan museum dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai tempat memperdalam wawasan kehidupan masyarakat masa lampau dan berguna juga sebagai sarana rekreasi melepas penat dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan. Jika kita melihat sekilas manfaat dari museum tadi, namun masih terbilang sedikit dari kebanyakan masyarakat yang benar-benar berminat untuk mengunjungi museum.
Terkait pembelajaran sejarah, keberadaan Museum Nasional bermanfaat sebagai sumber belajar guna memperkuat pemahaman para siswa terkait materi pelajaran sejarah tentang kehidupan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, masa Hindu-Buddha, dan terdapat materi tentang kebudayaan yang ada di Indonesia, serta masih banyak lagi. Dari museum, kita pun dapat memperoleh banyak informasi yang mungkin tidak kita temukan dalam buku pelajaran / buku teks. Untuk penutup, kami menyampaikan testimoni akhir, yakni semoga minat masyarakat Indonesia (pada umumnya) untuk mengunjungi museum makin meningkat, disertai dengan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan museum beserta isinya. Bagaimana pun juga dengan terawatnya museum dapat merawat  juga warisan kebudayaan masyarakat di Indonesia pada masa lampau. Dengan demikian, ingatan generasi masa kini dan masa depan terhadap sejarah bangsanya tidak mudah terhapus dari pikirannya.








Previous
Next Post »

selamat datang di blog saya ya ...
di follow ya nanti aku follback kok
:D ConversionConversion EmoticonEmoticon